GNKRI

Jalan Pengetahuan

GNKRI

Jalan Bergerak dan Berjuang

GNKRI

Jalan Berbangsa dan Bernegara

Gerakan Nasionalis Kebangsaan Rakyat Indonesia

Gerakan Nasionalis Kebangsaan Rakyat Indonesia (GNKRI) adalah gerakan mewujudkan sentralisme kebangsaan – anti subordinasi Bangsa Indonesia untuk NKRI Baru dengan menuntaskan agenda pembangunan kebangsaan dan keadilan sosial secara simultan.

Article

Kegiatan dan Aktifitas

Salam Pembuka Ketua Umum GNKRI

GNKRI bukan Ahoker dan bukan Anieser. Apalagi cuma tukang koar-koarnya. Bukan sisa-sisa, remah-remah pilgub Jakarta yang bernada comberan. Bukan juga sisa limbah Pilpres 2014: Jokower vs Prabower.

Kita memihaki Pancasilaisme/Indonesiaisme, bukan orang per orang, kelompok per kelompok yang bergendang hanya dengan gendangnya sendiri, dengan macam irama atas nama pro-ekstrimisme agama atau anti agama, atau atribusi lainnya.

GNKRI menganut paham bahwa sesama agama hidup ko-eksis damai, begitu pula dengan kaum sekuleris yg mau ko-eksis damai dengan agama. Dan sebaliknya. Demikian juga dengan golongan-golongan lainnya. Semuanya bekerja untuk Cita NKRI: Indonesia Raya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (‘umran).

Apakah kaum GNKRIAN liberalis dan sekuleris? Jelas tidak! Apakah ekstrimis-agama? Lebih tidak lagi ! Apakah kapitalis-kolonialis-imperialis? Tidak !! Apakah komunis? Fasis? Tidaaaak !

Kita, Bangsa Indonesia, “berkitabutama” pada Piagam/Pembukaan UUD 45, yang merupakan kesepakatan ajaran luhur, mutiara kebijaksanaan, hasil kristalisasi dari segala paham ideologi, agama, dan kepercayaan. Kita, Bangsa Indonesia, bangsa berjiwa besar, dengan praktik gotong royong selalu bisa menemukan jalan untuk memenangkan dinamika tanpa menihilkan yang tak sepaham, yang telah berjuang nyata, namun juga tanpa meninggikan diri atas diri lainnya.

Sebagai sebuah Gerakan, kita GNKRI, dapat bekerjasama dengan pihak mana saja yang sepaham dengan ideologi kita, dengan kerjasama yang seimbang dan berdaya tawar strategis demi NKRI. Untuk yang demikian itu, kitanya sendiri harus punya kekuatan yang tersusun dan bertapak. Tapak ini adalah alat ukur kita, agar tahu apakah kita berkekuatan sejati nyata atau tidak. Bertapak ini juga sebagai instrumen pengukuran apakah kita dapat melangkah secara bertanggungjawab.

Semoga kita bisa bekerja dengan kesabaran revolusioner seperti leluhur pendiri bangsa kita

Berhati Putih.
Berkemauan Baja.
Bersemangat Elang Rajawali.
Berjiwa Api yang Menyala-nyala.

Marbawi
Ketua Umum GNKRI (Gerakan Nasionalis Kebangsaan Rakyat Indonesia)