Menumbuhkan Solider, bukan Soliter

Indonesia tak kekurangan orang hebat, orang pintar, orang berbakat, orang loyal. Hanya saja kurang pengorganisasian. Yang gampang membuat masyarakat Indonesia terjebak: parsialitas, simplikasi dan malas tabayyun atau cross check.

Kalau selera pribadi yang jadi ukuran kebenaran, disinggung sedikit pasti reaksioner. Kemarahan/kebencian dan kedengkian sebagai dasar motivasi bisa saja berhasil sementara, tapi tidak akan permanen. Jadi, mana yang menyita pikiran bangsa Indonesia: masa lalu, kini atau masa depan? Atau tidak mikir apa-apa?

Karena itu dalam gerakan pengorganisasian, penting untuk menumbuhkan solider, bukan soliter. Kebangsaan-Kerakyatan-Kejuangan dalam satu tarikan nafas. Dan dalam berjuang pasti ada tiga KA. Dialektika:aksi-reaksi, Dinamika: naik-turun, Romantika: suka-duka.

Salam Indonesia !

MARBAWI
Ketua Umum PP GNKRI 2017-2022

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply